1. Pemasangan Bedhead
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemasangan bedhead adalah:
a.harus sesuai dengan denah pelaksanaan
b.ketinggian pemasangan dihitung dari garis as atau tengah item tersebut
c. Pemasangan menggunakan fisher dan skrup
d.jangan lupa di cek dengan waterpass agar posisi nya presisi
Bedhead rumah sakit adalah tempat terkumpulkan peralatan gas medis, nurse call dan soket elektrikal yang posisinya pas di atas pasien tidur. Bedhead rumah sakit banya model dan bahannya, ada yang berbahan aluminium, kayu, stainless dan besi. Bahan dan desain bedhead biasanya di tentukan saat mendesain ruangan tersebut oleh tim arsitek, agar ruanganya terlihat bagus dan sesuai permintaan owner rumah sakit tentunya. Berikut ini cara pemasangan bedhead rumah sakit berbahan dasar aluminium.
1. Tentukan titik pada Bed Head yang akan di pasang serta tinggi yang sudah ditentukan (marking/menandai titik bed head yang akan di pasang).
2. Sesuaikan bracket bed head yang akan di pasang (sesuaikan titik pemasangan pada gambar layout/shop drawing yang sudah approval, sesuai kebutuhan Rumah sakit)
3. Pemasangan mur-baut pada bracket sesuai dengan titik yang sudah ditentukan terhadap bracket bedhead.
4. Sebelum mengunci bracket bedhead pastikan instalasi (kabel power ‘Lampu,saklar’, kabel data ‘Outlet data,nursecall’, pipa gas ‘outlet gas medis’) sudah masuk kedalam zona bracket, perlu diketahui cabinet equipment yang terpasang di bed head tergantung kebutuhan masing – masing setiap rumah sakit.
5. Pasang panel bed head , pastikan panel sudah terpasang dengan baik (gunakan waterpass untuk memastikan akurasi & presisi kanan-kiri pada panel bed head)
6. Hubungkan masing - masing instalasi terhadap masing-masing outlet yang akan di pasang pada panel bed head.
7. Lakukan test intern, cek masing – masing outlet, pastikan masing -masing outlet sudah berfungsi dengan baik.
8. Pada umumnya perletakan bed head sangat variatif ,tergantung kebutuhan masingmasing rumah sakit mengikuti infrastruktur yang sudah di setujui oleh Lembaga terkait (Owner Rumah sakit, Perencana pembangunan, government/pemerintah dll).
9. Sebelum melakukan pemasangan bed head , lakukan approval data equipment (menentukan cabinet bead head,design bed head) yang telah disetujui dan disepakati.
10. Test Commissioning pada panel bed head, melakukan pengujian operasional secara real / nyata maupun secara simulasi (memberi pengetahuan/edukasi terhadap pihak rumah sakit’ terkait perawatan bed head (open,close,assembly panel bed head ). Commissioning dilakukan untuk memastikan bahwa bead head sudah terpasang ,berfungsi dan memenuhi semua kebutuhan pada rumah sakit,sesuai standar yang telah ditetapkan antara pelaksana kerja,dan pihak Rumah sakit.
2.Penjelasan Tentangmonifold
Sentral Manifold adalah seperangkat alat pengatur tekanan gas medis dari tekanan tinggi (2200 psi) menjadi tekanan rendah (55 psi). Untuk penggunaan Regulator (Pengontrol Tekanan Air) biasanya di sesuaikan oleh kapasitas yang ada di Rumah Sakit tersebut.
Manifold dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan prinsip kerjanya :
A. Sentral Manifold Manual
Cara kerja Sentral Manifold Manual adalah jika tabung di bagian kiri habis harus di pindah ke tabung bagian kanan yang sudah siap. Caranya, di wajibkan untuk menutup Induk Valve yang sudah habis lalu membuka Induk Valve yang sudak siap di pakai. Begitu juga dengan sebaliknya.
B. Sentral Manifold Semi Automatic
Cara kerja Sentral Manifold Semi Automatic adalah penggantian supply seperti manifold manual namun dengan indikasi penggantian otomatis yang terkoneksi dengan display alarm local pada manifold.
C. Sentral Manifold Automatic
Cara kerja Sentral Manifold Automatic adalah perpindahan supply right bank (sisi kanan) menjadi left bank (sisi kiri) atau sebaliknya secara otomatis dan di tampilkan pada display alarm local manifold.
3. Penjelasan Tentang kompresor
Sentral Compressed Air memiliki peranan penting dalam kegiatan bekerja di rumah sakit, penggunaan nya di aplikasikan untuk menggerakkan fungsi dari alat-alat yang berada di rumah sakit seperti alat-alat operasi dan lain nya, selain itu Compressed Air juga digunakan sebagai salah satu alat bantu pernafasan untuk para pasien yang memiliki masalah pada alat pernafasan nya.
Mesin kompresor yang di gunakan untuk penggunaan di rumah sakit berbeda dengan mesin kompresor yang biasa digunakan oleh bengkel atau pabrik, mesin kompresor yang digunakan harus memenuhi standard khusus dari DepKes.
Standard tersebut ditujukan untuk menghindari debu atau partikel yang masuk kedalam tangki kompresor, karena udara yang dihasilkan dari mesin kompresor akan digunakan sebagai support alat bantu pernafasan pasien
Medical Air Compressor atau sistem udara tekan adalah sebuah rangkaian mesin kompresor khusus medis beserta alat pendukung lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan gas atau udara. Medical Air Compressor atau sistem udara tekan ini terintegrasi dengan pemipaan instalasi gas medis yang memberikan pasokan gas untuk kebutuhan medis. Udara tekan perannya sangatlah vital dalam dunia medis terutama anesthesi dan dunia ICU/NICU/PICU, dimana gas yang dihasilkan akan digunakan untuk peralatan-peralatan medisnya..
4. Penjelasan Tentang VACUUM
Medical Vacuum System atau sistem Udara Hisap Medis adalah Vakum dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk menghisap cairan pada tubuh di fasilitas pelayanan kesehatan. Medical Vacuum System atau Sistem Udara Hisap Medis ini terintegrasi oleh sistem pemipaan instalasi gas medis ke ruang-ruang pasien maupun ruangan operasi.
Medical vacuum pump merupakan salah satu peralatan yang disediakan di rumah sakit atau pusat layanan kesehatan. Peralatan ini dibutuhkan untuk berbagai keperluan medis bagi pasien tertentu. Pada artikel ini kami akan membahas mengenai fungsi medical vacuum pump, jenis-jenisnya, hingga cara merawat vacuum pump itu sendiri.
Tentang Medical Vacuum Pump
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, peralatan ini mungkin tidak begitu familiar. Padalah pompa vakum merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di rumah sakit untuk menangani pasien tertentu.
Fungsi dari pompa vakum medis adalah untuk mengeluarkan cairan yang tidak dibutuhkan dari dalam tubuh pasien. Proses pengeluaran cairan tersebut dilakukan dengan metode hisap atau sedot yang dibantu pompa vakum.
Rumah sakit biasanya disediakan dengan untuk beberapa keperluan medis seperti penanganan pasien paru, membantu proses operasi, dan lain sebagainya. Pompa vakum akan menghisap cairan dari tubuh pasien yang memang harus dikeluarkan.
(vacuum) regulator merupakan alat untuk mengatur daya hisap dari outlet vacuum / udara hisap yang langsung terintegrasi dengan medical vacuum system melalui pemipaan instalasi gas medis dan juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasien.
Fungsi (vacuum) regulator ini adalah untuk menghisap/mengeluarkan cairan didalam tubuh manusia yang tidak dibutuhkan. Cairan tersebut seperti darah-darah kotor, lendir, dll.
Alat suction regulator ini dilengkapi dengan safety trap yang berfungsi untuk menjaga cairan tidak terhisap kembali ke regulator.
Amvex vacuum regulator memiliki rangkaian lengkap regulator vacuum yang dapat digunakan untuk pasien dewasa, anak-anak, neonatal dan berkenaan dengan pembedahan.
Alat ini tersedia dalam model Intermittent and Continuous. Serta sudah memiliki desain teknologi canggih yang menggunakan modularitas, dengan maksud dapat dengan mudah meningkatkan model dari Analog ke Digital, dan dari Continuous ke Intermittent. Modularitas ini juga menyediakan kemudahan servis dan perawatan.
5. Penjelasan tentang Alarm
Digital Alarm System adalah suatu unit yang berfungsi sebagai alat informasi yang memberitahukan beberapa besar volume gas medis di suatu wilayah kerja intalasi gas medis. Biasanya Alarm System diletakkan di Nurse Station. Agar lebih memudahkan untuk memantaunya dan untuk memastikan bahwa gas medis tetap aman bagi pasien gunakan setiap saat. maka dari itu pengerjaan tidak boleh sekedar dikerjakan oleh orang biasa. Tetapi harus dikerjakan oleh tenaga ahli profesional, karena dituntut aman dan memiliki kualitas sesuai standar. karna semua alat-alat instalasi gas medis saling berkaitan satu dengan yang lain
PENANGANAN Bila Alarm berbunyi dan lampu memberikan sinyal, berarti volume gas di wilayah tersebut sudah berkurang atau mungkin terlalu tinggi. Disini teknisi harus melakukan pengecekan diruang central gas medis. Untuk mematikan bunyi alarm tersebut pada alarm panel, tetapi perlu di ketahui bahwasannya lampu indikator WARNING (low atau High) tidak akan mati sebelum gas medis yang bersangkutan kembali normal volume nya.
6.Pemasangan Outlet
Outlet Adalah Salah Satu Sparepart Gas Medis Yang Berfungsi Untuk Menyalurkan Gas Atau Suction (Vacuum).
1. Pemasangan Outlet Gas Medis Didinding Yang Biasa Dipasang Dalam Box Mounting Dilengkapi Panel Plat Stainless Steel Dikuatkan Dengan Baut/Skrup Baja (Ukuran Panel Pada Umumnya ± 10 x 15 cm Dengan Tebal 0,15 cm).
2. Konstruksi Outlet Gas Medis Masing-Masing Produk Berbeda Ukuran, Type dan Sistem Koneksinya, Namun Pada Dasarnya Cara Kerja Seleruhnya Sama. Semua Outlet Harus Bekerja Tertutup Rapat Secara Otomatis Pada Saat Tidak Dipakai Dan Gas Baru Mengalir Setelah Connector Dipasang. Ada Juga Produk Outlet Yang Melengkapi Valve Pada Body Outlet Nya.
3. Sistem Sambungan (Connector) Pada Outlet Gas Medis Ada 3 Type, Yaitu:
4. Untuk Menghindari Kesalahan Pemasangan Setiap Outlet Gas Medis Diberi Nama Gas, Warna Yang Berbeda, Ukuran Drat/Sekrup Tusuk Berbeda Pula. Dengan Demikian Connector Gas Yang Satu Tidak Akan Bisa Masuk Ke Outlet Lain.
5. Pada Umumnya Pemasangan Outlet Gas Medis Ditempatkan Disebelah Kanan Pasien Dengan Ketinggian Berkisar 120-150 cm Diatas Permukaan Lantai. Namun Penempatan Outlet Ini Bisa Saja Berubah Sesuai Kebutuhan User.
6. Pada Ruang Pasien Yang Menggunakan Lebih Dari Satu Outlet Susunan Pemasangan Adalah Sebagai Berikut:
7. Pada Ruang-Ruang Khusus Seperti : ICU/ICCU, Ruang Perawatan VIP/VVIP Outlet Gas Medis Dipasang Dalam Panel (Bedhead) Dengan Dilengkapi Lampu Baca, Nurse Call, Lampu Periksa, Stop Kontak, Listrik Yang Terkesan Rapi dan Indah.
8. Pada Ruang Operasi/Bedah dan Emergency, Outlet Gas Medis Dipasang Digantung di Plafon, Type Ini Biasa Diistilahkan Ceiling Colum Atau Rell Hose Yaitu Outlet Dengan Ketinggian ± 2 Meter Diatas Permukaan Lantai.
9. Tekanan Gas Yang Keluar Dari Outlet Harus Memenuhi Standard Tekan Medis, Yaitu:
Beberapa Type Outlet Gas Medis Yang Sering Di Gunakan:
Austalian Standard ( DISS ).
Japanese Standard ( JIS ).
Ohmeda Standard.
Germany Standard ( DIN ).
British Standard.
Ketentuan Pemakaian Gas Medis Diatur Oleh Undang-Undang Dalam KMK-RI NO.1439/MENKES/SK/XI/2002. Jenis Type Gas Yang Diperlukan Dalam Gas Medis Rumah Sakit:
Oksigen ( O2 )
Nitrogen Okside ( N2O )
Compressed Air ( Air )
Vacuum/ Suction ( Vac )
Scavenging/ Sisa Gas Buang Anaesthesie ( AGSS )
Beberapa Jenis Type Gas Khusus Yang di Gunakan Dalam Gas Medis Rumah Sakit:
Nitrogen ( N2 )
CarbonDioksida ( CO2 )
Helium ( He )
Acetelyn ( C2H2 )
7.Pemasangan pipa
Pemasangan pipa instalasi harus sesuai PMK no 2016 dan pedoman teknis gas medik dan vakum medik tahun 2012:
a.pipa yang di gunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar (+-) 99% atau stenles steel
B.pipa yang di pasang harus bersih dan di flushing dg N2(setelah pengelasan)
C.jalur pemipaaan di beri label sesuai jenis gas
D.jalur pemimpaan di beri sapot perkuatan dengan memperhatikan keamanan struktur bangunan
E.proses penyambungan pipa dengan cara di las menggunakan kawat las perak
F.fiting yg di gunakan harus bersenyawa atau sejenis dengan pipa tersebut
G. Pemotongan pipa menggunakan cutter pipa agar tidak menimbulkan partikel gram pipa
H.pelapisan /jacketing pipa pada sapot masing2 pipa agar tdk lecet
I.untuk area yg rawan lembab seperti di basement yg gelap di beri isolflex agar pipa aman dr jamur akibat udara lembab
Zone Valve / Box Valve / Shut Off Valve gas medis adalah alat yang berfungsi untuk membuka tutup aliran gas medis disuatu area operasional dan sebagai penanganan preventif jika ada kendala di instalasi gas medis pada Rumah Sakit.Berikut ini cara pasang zone box valve pada rumah sakit ;
1. Tentukan titik box Valve yang akan di pasang serta tinggi yang sudah ditentukan. (marking/menandai titik box valve yang akan di pasang).
2. Lakukan pengeboran pada tembok (drill wall) sesuaikan pengeboran dengan dimensi box valve yang akan di pasang
3. Sesuaikan bracket pada box valve sehingga tepi depan rakitan box akan rata dengan dinding (gunakan waterpass untuk memastikan akurasi & presisi kanan-kiri pada box).
4. Perhatikan in – out jalur gas pada instalasi gas medis yang sudah terpasang (IN ; dari sumber aliran gas dan OUT ; gas yang akan di distribusikan pada zona atau area yang sudah ditentukan
5. Proteksi (perlindungan) jalur pipa yang telah ditanam ke dinding,menggunakan(pipa ex ;pvc dan galvanized wire mesh/Kawat ayam)menghindari defect pada perapihan dinding dan ancaman dari benda asing terhadap pipa yang sudah tertanam pada dinding.
6. Hubungkan (lakukan welding) jalur in – out pada box valve terhadap instalasi gas yang sudah terpasang
7. Pastikan tidak ada kebocoran pada zone box valve (cek semua valve yang ada di box valve sesuai jumlah gas yang telah di pasang, termasuk drat pada pressure gauge yang telah terpasang pada pipa box valve.
8. Lakukan Test fungsi intern, memberi aliran gas dari sumber terhadap instalasi melewati zone box valve dengan posisi valve tertutup/close. Selanjutnya buka/open valve secara perlahan, aliran gas akan melewati box valve menuju zona/area yang sudah di tentukan
9. Beri label identitas masing-masing gas pada colom box yang sudah tersedia pada zone box valve, sesuaikan dengan jenis gas yang sudah di tentukan,yang akan digunakan oleh pihak rumah sakit.
10. Test Commissioning pada zone box valve, melakukan pengujian operasional secara real / nyata maupun secara simulasi (membuka cincin pada pintu box valve dalam keadaan darurat,memberi pengetahuan/edukasi terhadap pihak rumah sakit terhadap reposisi box valve disaat petugas sedang melakukan maintenance(cover box tidak tertutup rapat). Commissioning dilakukan untuk memastikan bahwa zone box valve sudah berfungsi dan memenuhi semua peraturan yang berlaku ,sesuaistandar yang telah ditetapkan antara pelaksana kerja, pihak Rumah sakit serta sesuai dengan standar Permenkes.